MAKALAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
“ Pengertian BK, Tujuan BK, dan Arah Pelayanan BK”
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Anggota :
Aisyah
Nofziarni (1300471)
Harjulita
(1300417)
Vivi
Witrayeni (1300430)
13 BKT 06
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS V UPP IV
BUKITTINGGI
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami
panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang “Pengertian, Tujuan,
dan Arah Pelayanan Bimbingan dan Konseling” meskipun bentuknya sangat jauh dari
kesempurnaan, selanjutnya salawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah, kami
memberikan sejumlah materi yang terkait dengan materi yang disusun secara
langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh pembaca.
Dan kami juga ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing mata kuliah Bimbingan dan
Konseling atas bimbingannya pada semester ini meskipun baru memasuki awal
perkuliahan. Kami juga mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan pedoman
apabila, pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan makalah ini, karena apalah
gunanya kami membuat makalah ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai manusia biasa tentu kami
tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini dengan baik, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari dosen
pembimbing mau pun pembaca.
Bukittinggi, September
2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………
1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………... 1
C. Tujuan……………………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian BK…………………………………………………………………….... 2
B.
Tujuan BK………………………………………………………………………...... 5
C.
Arah Pelayanan BK……………………………………………………………....... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
11
B. Saran………………………………………………………………………………..
11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sangat banyak masalah – masalah di
sekolah terutama pada siswa itu sendiri yang tidak dapat diselesaikan dengan
pengajaran oleh guru biasa di sekolah, untuk menyelesaikan masalah pada setiap
siswa di sekolah sangat di perlukan Bimbingan dan Konseling, tapi sebelum
itu agas Bimbingan dan Konseling dapat
terlaksana dengan baik, salah satu syarat yang perlu dan mutlak adalah di
kuasainya pengertian yang tepat mengenai Bimbingan dan Konseling itu oleh semua
personil sekolah yang terlibat dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling.
Bimbingan dan Konseling merupakan
dua kata yang seolah – olah selalu di pakai dalam saat yang bersamaan, sehingga
sepintas lalu orang banyak menganggap keduanya memiliki arti yang sama. Dalam
hal tertentu istilah Bimbingan dan Konseling itu dapat berarti sama, namun
dalam hal tertentu pula istilah tersebut akan mempunyai arti yang berbeda.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan
masalahnya sebaga berikut:
1. Apa
pengertian Bimbingan dan Konseling?
2. Apa saja
tujuan Bimbingan dan Konseling?
3. Pelayanan apa saja yang ada dalam Bimbingan
dan Konseling di sekolah?\
C.
TUJUAN
Dapat menjelaskan keterkaitan,
tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, serta pelayanan yang ada pada
Bimbingan dan konseling kepada calon tenaga pendidik agar tidak terjadi kesalah
pahaman mengenai identifikasi Bimbingan dan konseling yang sebenarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
BK
Secara
etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan”
(terjemahan dari kata “guidance”) dan
“konseling” (diambil dari kata “counseling”).
Dalam praktik, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang
tidak terpisahkan. Keduanya merupakan bagian yang integral (Tohirin, 2011: 15).
1.
Pengertian Bimbingan
a)
Pengertian
Bimbingan Secara Etimologi
Menurut Winkel dalam
Tohirin (2011: 15-16) istilah “bimbingan” merupakan terjemahan dari kata “guidance”. Kata “guidance”yang kata dasarnya “guide”memiliki beberapa arti :
a) menunjukkan
jalan (showing the way),
b) memimpin
(leading),
c) memberikan
petunjuk (giving instruction),
d) mengatur
(regulating),
e) mengarahkan
(governing), dan
f) memberi
nasihat (giving advice).
b) Pengertian Bimbingan
Secara Terminologi
a. Miller
(1961) dalam Surya (1988), menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan
terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang
dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah
(dalam hal ini termasuk madrasah), keluarga, dan masyarakat (Tohirin, 2011:
16-17).
b. Selanjutnya
Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun
perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada
seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan arah
pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri
(Tohirin, 2011: 17).
c. Menurut
Stoops mengemukakan bimbingan adalah suatu proses terus – menerus dalam hal
membantu individu dalam perkembangannya untuk mencapai kemampuansecara maksimal
dalam mengarahkan manfaat yang sebesar – besarnya bagi dirinya maupun
masyarakatnya. (kutipan Djumhur dan M. Surya 1975).
d. Djumhur dan
M. Surya memberikan batasan tentang
bimbingan, yaitu suatu proses pemberian bantuan terus menerus dan sistematis
kepada individu dalam memecahkan masalah yang di hadapinya, agar tercapai
kemampuan untuk memahami dirinya sendiri (self understanding), kemampuan untuk
menerima dirinya sendiri (self accaptance), kemampuan untuk mengarahkan diri
sendiri (self direction) dan kemampuan untuk merealisir diri sendiri
(realization), sesuai dengan potensi dan kemampuan dalam mencapai penyesuaian
diri dengan lingkungan.
Jadi,
dapat diambil kesimpulan bahwa BIMBINGAN berarti : bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada
individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan
berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku
2.
Pengertian
Konseling
1)
Pengertian
Konseling Secara Etimologi
Istilah konseling
diadopsi dari bahasa Inggris “counseling”
di dalam kamus artinya dikaitkan dengan kata “counsel” memiliki beberapa arti, yaitu nasihat (to obtain counsel), anjuran (to give counsel), dan pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan arti di
atas, konseling secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran, dan
pembicaraan dengan bertukar pikiran (Tohirin, 2011: 21-22).
2)
Pengertian
Konseling Secara Terminologi
a. Mortensen
(1964) menyatakan bahwa konseling merupakan proses hubungan antarpribadi d mana
orang yang satu membantu yang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan
kecakapan menemukan masalahnya (Tohirin, 2011: 22).
b. James Adam
mengemukakan bahwa konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua
orang individu di mana seorang Counselor membantu Counsele supaya ia lebih baik
memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah hidup yang dihadapinya pada
waktu itu dan waktu yang akan datang. (kutipan Djumhur dan M. Surya (1975) .
c. Rogers
(1982) mengemukakan bahwa konseling adalah serangkaian kegiatan hubungan
langsung antar individu, dengan tujuan memberika bantuan kepadanya dalam
merubah sikap dan tingkah lakunya.
d. Mortensen
dan Schmuller dalam bukunya berjudul Guidance
in today’s school (1964) mengemukakan konseling adalah suatu proses
hubungan seseorang dengan seseorang di mana yang seseorang di bantu oleh yang
lainnya untuk meningkatan pengertian dan kemampuan dalam menghadapi masalahnya.
e. Wren dalam
bukunya yang berjudul student person al
work in college, berpendapat bahwa konseling adalah pertalian pribadi yang
dinamis antara dua orang yang berusaha memecahkan masalah dengan
mempertimbangkan bersama sama, sehingga akhirnya orang yang lebih muda atau
orang yang mempunyai kesulitan yang lebih banyak di antara keduanya di bantu
oleh orang lain untuk memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan diri sendiri.
f. Williamson
dan Foley dalam bukunya Counseling and
Dicipline mengemukakan bahwa konseling adalah suatu situasi pertemuan
langsung di mana yang seorang terlibat dalam situasi itu karena latihan dan
keterampilan yang dimilikinya atau karena mendapat kepercayaan dari yang lain,
berusaha menolong yang kedua dalam menghadapi, menjelaskan, memecahkan, dan
menanggulangi masalah penyesuaian diri.
g. Sedangkan
menurut American Personnel and Guidance Association (APGA) mendefinisikan
konseling sebagai suatu hubungan antara seorang yang terlatih secara
profesional dan individu yang memerlukan bantuan yang berkaitan dengan
kecemasan biasa atau konflik atau pengambilan keputusan (Tohirin, 2011: 23).
Kesimpulan
yang dapat diambil mengenai pengertian KONSELING adalah kontak atau hubungan timbal balik antara dua
orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh
keahlian dan dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma
yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien (siswa).
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses bantuan atau pertolongan
yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui
pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli
memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu
memecahkan masalahnya sendiri.
B.
TUJUAN
BK
Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan
untuk siswa baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal
dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karier; melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Tujuan bimbingan
dan konseling, yaitu untuk membantu memandirikan siswa dalam mengembangkan
potensi-potensi mereka secara optimal.
Sudrajat (2008) menyatakan bahwa pelayanan BK di
sekolah diarahkan pada ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pelaksanaan
konseling. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan
BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan kondisi kehidupan di sekolah demi
tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring dengan visi profesi
konseling, yaitu terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui
tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan perkembangan dan
pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri, dan
bahagia.
Kemudian Winkle (2005:32) mengemukakan bahwa tujuan
pelayanan BK yaitu supaya orang-perorangan atau kelompok orang yang dilayani
menjadi mampu menghadapi tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas
mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam membuat pilihan-pilihan secara
bijaksana serta mengambil beraneka tindakan penyesuaian diri secara memadai.
Secara Umum, Ada 5 tujuan yang akan
di capai siswa dengan usaha bimbingan dan konseling di sekolah:
1.
Untuk
mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Dengan
mengenal diri sendiri dan lingkungannya, diharapkan siswa dapat melihat
hubungan dan kemungkinan yang tersedia serta memperkirakan apa yang dapat
mereka capai sesuai dengan diri mereka sendiri. Dengan kata lain mereka mampu
untuk mengenal kelebihan dan kekurangan mereka.
2.
Untuk dapat
menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
Maksudnya
mereka dapat menerima keterbatasan yang mereka miliki, dengan mengenal
keterbatasan diharapkan mereka mampu menerima apa yang ada atau apa adanya yang
terdapat pada diri mereka secara positif dan dinamis.
3.
Untuk dapat
mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.
Kenyataan
menunjukan bahwa seseorang yang dapat menentukan sendiri dari suatu hal tanpa
dipaksa oleh pihak lain, akan memberikan kepuasan tersendirimbagi dirinya
sendiri.
4.
Untuk dapat
mengarahkan diri sendiri.
Sejalan
dengan tujuan sebelumnya, bimbingan dan konseling menginginkan agar pada
akhirnya siswa mampu mengarahkan diri mereka sendiri yang di dasarkan pada
keputusan yang mereka ambil sesuai dengan apa yang ada pada diri mereka.
5.
Untuk dapat
mewujudkan diri sendiri.
Dengan
pengenalan diri dan lingkungan, mengambil keputusan sendiri, dan dengan
mengarahkan diri sendiri, akirnya di harapkan siswa dapat mewujudkan dirinya
sendiri.
Secara khusus,
bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai
tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial (afektif),
belajar (akademik/kognitif), dan karier (psikomotorik).
1.
Tujuan
bimbingan dan konseling yang terkait aspek pribadi-sosial siswa adalah:
1) Memiliki
komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan
teman sebaya, sekolah/madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2) Memiliki
sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara
hak dan kewajibannya masing-masing.
3) Memiliki
pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
4) Memiliki
sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
5) Memiliki
kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.
6) Bersikap
respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat dan harga dirinya.
7) Memiliki
rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan
kewajibannya.
8) Memiliki
kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam
bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silahturahmi dengan sesama
manusia.
9) Memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam
diri sendiri) maupun dengan orang lain.
2.
Tujuan
bimbingan dan konseling yang terkait aspek belajar (akademik) siswa adalah:
1) Memiliki
kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai
hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
2) Memiliki
sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
3) Memiliki
motifasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
4) Memiliki
keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku,
menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
5) Memiliki
keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti
membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam
memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang
berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6) Memiliki
kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3.
Tujuan
bimbingan dan konseling yang terkait aspek karier siswa (kebanyakan bagi siswa
SMA) adalah:
1) Memiliki
pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
2) Memiliki
pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karier yang menunjang kematangan
kompetensi karier.
3) Memiliki
sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya dan
sesuai dengan norma agama.
4) Memahami
relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan
keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita kariernya
masa depan.
5) Memiliki
kemampuan untuk membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri
pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6) Memiliki
kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional
untuk memperoleh peran-peran yang sesuai minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi.
7) Dapat
membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier. Apabila seorang
siswa bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan
dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karier keguruan tersebut.
8) Mengenal
keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu
karier amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena
itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya dalam bidang
pekerjaan apa dia mampu, dan apakan ia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
C.
ARAH
PELAYANAN BK
a. Pelayanan
Dasar
Pelayanan mengarah kepada
terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan
minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional.
Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant persons)
memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam
hal ini, Guru BK atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan
mendorong para significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan
paling elementer siswa.
b. Pelayanan
Pengembangan
Pelayanan untuk mengembangkan
potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas
perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat
menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang
memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki
secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada
umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi peserta didik. Pada
satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran
dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini,
pelayanan BK yang dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor selalu diarahkan dan
mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.
c. Pelayanan
Teraputik,
Pelayanan untuk menangani
pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan
pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat
terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga,
kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru
BK atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK
atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan
pengem-bangan, dan pelayanan peminatan.
d. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/
Pendalaman Minat Studi Siswa
Pelayanan yang secara khusus tertuju
kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan
konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman
minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir
dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung)
yang ada dalam pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat
peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan
tersebut di atas.
e. Pelayanan
Diperluas
Pelayanan dengan sasaran di luar
diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang
tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan
satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama
satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi siswa.
Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung
dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan
teraputik tersebut di atas (agassigudangmahasiswa.blogspot.co.id).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari satu segi dapat kita lihat
bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang sama yaitu proses pemberian
bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari segi lain konseling
merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga merupakan alat yang
paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling
merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Tujuan dari
Bimbingan dan Konseling yaitu (a) Untuk dapat mewujudkan diri sendiri. (b)
Untuk dapat mengarahkan diri sendiri. (c) Untuk dapat mengambil keputusan
sendiri tentang berbagai hal. (d) Untuk dapat menerima diri sendiri dan
lingkungan secara positif dan dinamis. (e) Untuk mengenal diri sendiri dan
lingkungannya. Bimbingan dan Konseling memiliki arah pelayanan seperti
pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, terapeutik, dan peminatan.
B. SARAN
Seorang guru bisa dinilai memiliki
mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing siswa dengan baik, jadi
hendaknya mendalami dan menguasai bidang Bimbingan dan Konseling agar jika
terjadi masalah yang di hadapi peserta didik hendaknya membimbing mereka agar
menjadi pribadi yang berkualitas pula.
DAFTAR
PUSTAKA
Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta : Rajawali Pers.
Syahril, Riska Ahmad. 1987. Pengantar Bimbingan dan Konseling.
Padang: Angkasa
Raya.
Syamsu, Yusuf dan Ahmad Juntika.
2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Rosdakarya.
Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi).
Jakarta : PT Grafindo Persada.
pada
satuan-pendidikan-dasar-dan-menengah-kurikulum-2013-2/
pelayanan.html
terima kasih ilmunya, sangat membantu.
BalasHapusKunjungi juga blog saya, membahas tentang bk juga.
http://www.bk-area.ga/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterima kasih ilmunya, sangat membantu.
BalasHapusKunjungi juga blog saya, membahas tentang bk juga.
BK Area
izin copas terima kasih
BalasHapusterima kasih, sangat bermanfaat
BalasHapusIzin jadikan refrensi blog BK saya yah, nantinya akan saya sertakan sumber.
BalasHapusBisa cek blog bk saya di BIMBINGAN KONSELING AREA
Terimakasih ilmunya. Sangat bermanfaat bagi saya. Ijinkan saya copas ya untuk pengenalan murid baru.
BalasHapusizin ya kak
BalasHapusThank you, proud of u as an UNP college student and thank for the information about BK
BalasHapusterima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website kami www.schoolmantic.com
BalasHapusBest Slots Casinos in Washington, DC 2021 - Mapyro
BalasHapusTop 남양주 출장안마 Slots Casinos · Casino City: Best 오산 출장샵 Overall Slots · 광양 출장마사지 Vegas Crest: Best Free Slot Machine 당진 출장샵 Casino · 영천 출장샵 PartyCasino – Best Live Dealer Casino &
Alhamdulillah bisa menambah wawasan tentang bimbingan konseling ya
BalasHapus